Thursday, June 28, 2012

The Confession

Pagi itu langit sangat cerah, merestui jalannya upacara bendera, yang yang biasa di lakukan saat senin pagi agar tetap terlaksana. kupandangi orang itu, sama cerahnya dengan langit, fikirku dalam hati. aku merapat pada barisan untuk mengikuti jalannya upacara. sesekali aku menengok ke belakang, melihat Al. dia terlihat akrab sekali mengobrol dengan teman-temannya. hai Al........ tak ingat kah kau ini sedang upacara?

melihatnya membuat otakku berfikir. Al. dia sebentar lagi pergi, dan entah apakah kita akan bertemu lagi setelah ini. aku meragu. kalau dia pergi, lalu bagaimana dengan hatiku? sampai akhirnya otakku yang sudah kacau tidak bisa berfikir jernih lagi. aku..... jujur padanya tentang kekagumanku. hanya itu. tidak lebih. aku tak tau apa reaksinya, satu hal yang ku ingat dia hanya membalas "oh yaudah"
Alllllllllll tak sadarkah kau kalimat itu begitu ambigu.
yaudah apa nih?
"yaudah terserah lo, gua sih gak perduli"
"yaudah itu wajar....."
"yaudah..." harusnya jawab apapun. jawab apapun selain kata " yaudah" terlalu mempasrahkan sebuah perasaan.
berikutnya, "cewek suka sama cowok itu wajar"
Al ya Tuhanku itu sih emang kodratnya begitu.
setelahnya, Al tetap pergi. karena dia memang harus pergi. dan membiarkan diriku, berkutat sendiri dengan hatiku, yang merasa merindukannya. atas rasa hampa dan penantian itu, yang tak pernah jelas arahnya.

setahun berlalu, tak ada kabar. perasaanku hanya berurusan dengan diriku.

dua tahun kemudian, masih sama. aku masih sibuk menangisi yang tidak pada tempatnya.

sampai dua setengah tahun sejak adanya 'rasa itu' ternyata penantianku harus berakhir. Alnoza. dia udah bahagia sama kehidupannya. lebih lengkap, dia sudah bersama seseorang.  kata orang, "masa SMA adalah masa-masa paling indah" dan aku melihat itu dari sinar matanya. jujur saja aku iri dengan kehidupan SMA-nya yang dimataku indah sekali. Al. ya, aku senang dia berbahagia disana.

harapan singkatku untuknya di hari itu

selamat ulang tahun
buat yang bertujuh-belas tahun hari ini
dimanapun dia berada, semoga dia sehat
semoga dia gak sendirian,
semoga dia bahagia.


Saturday, June 2, 2012

Remember When

kita boleh mengingat masa lalu kok. tapi yang baik adalah masa lalu tidak menjadi penghambat dalam menuju masa depan.

sejak saat itu aku menyukainya. bahkan sangat menyukainya, sampai aku melupakan seseorang yang ku kira telah menjadi cinta pertamaku. dan membuatku makin nggak ngerti sebenarnya apa cinta pertama itu. atau lebih tepatnya siapa? ah tapi aku tidak mau perduli. yang aku tau aku sangat menghargainya.
awalnya aku nggak tau cara apa untuk mendekatinya. lambatlaun cara itu muncul tanpa kuduga. aku mendapat no handphonenya! sebernarya aku takut, tapi karna rasa senang dan rasa suka yang begitu dalam (mungkin) aku berani buat sms duluan. bagaimanapun dia belum tau aku. belum tahu kehadiran aku. dan belum tahu bahwa ada gadis mungil yang sangat menyukainya.
setelah udah pernah smsan aku sms dia lg.
aku sms dia. tentang porseni. begini percakapan singkatnya
"ikut porseni?"
"nggak, lu?"
"nggak juga. gak bisa main basket"
"belajarlah"
"ah males haha lagian gua gak terlalu suka begituan. cuma suka nonton"
"lu suka apa?"
nah, disini aku begitu senang. senang sampe loncat-loncat. rasanya pengen bilang 'GUA SUKA LO' tapi nggak jadi. masih terlalu baru perasaan itu. akhirnya aku berlagak innocent. eh, emang aku gak terlalu ngerti sih dia nanya suka tentang apa. ambigu gitu.
"maksudnya suka apa?"
"hobi"
"gua suka baca novel, lu?"
"suka gambar"
OOOOHHH, ternyata dia suka gambar. dan dia banyak bercerita disini. dan sampai saat ini, semua ceritanya terekam baik didalam kepalaku.
"suka gambar apa?" pesan gagal terkirim.
ternyata pulsaku habis. untung tukan pulsa ada di depan mata. buru-buru aku beli.
"suka gambar apa? manga?"
"ya semacam itu"
"enak ya bisa gambar"
"belajar lah"
"gambar itu susah"
"gampang"
"ya bagi lu gampang, kakak siapa yang ngajarin gambar?"
"gua otodidak"
"bisa belajar sendiri?"
"iya gua iseng-iseng aja, gua belajar dari kelas 4 SD"
"Udah lama banget ya........."
dan untuk memperpanjang percakapan aku bertanya hal tidak penting lainnya. karna aku tau dia akan membalas pertanyaanku.