Wednesday, October 31, 2012

Jika bukan kamu pangeran itu...

Jika bukan kamu pangeran itu.....
beritahu aku bagaimana cara untuk melupakanmu
ajari aku bagaimana cara untuk tidak melukai hatiku yang tak pernah bisa menyentuhmu

jika bukan kamu pangeran itu...

kamu tahu, aku ingin hatiku bebas
tapi nyatanya tidak
sungguh aku sudah berusaha
tapi tidak bisa
tidak bisa aku berhenti memikirkan tentang perasaan apa itu setiap kali aku memandangi wajahmu

bahkan rasanya, melihatmu saja seolah yang paling menyenangkan yang ku dapat

andai kamu pangeran itu,
aku ingin bisa menutup luka itu bersamamu
menjadikan kisah baru yang tidak pernah kita duga sebelumnya
tapi apa kah bisa?
bahkan kita tidak pernah bisa
tidak pernah bisa memulai
terjebak dalam diam yang tak berarti

kelak, 
jika masih kamu pangeran itu
izinkan aku
membagi kisah ku bersamamu
kisah yang tak bisa terjadi sekarang

jika kamu pangeran itu,
aku yakin 
tak perlu lagi ku mencari tahu apa yang ku inginkan
cintamu tentu saja

Thursday, October 4, 2012

You and You

sekarang, Al baik padaku. Al tidak sedingin dulu. juga membalas pesanku tidak sependek dulu. kau tahu dulu, Al hanya membalas pesan singkat ku tidak lebih dari delapan kata. Al mau mengirimkankan rekaman suara ucapan selamat ulang tahun di hari tujuh-belas tahunku -temanku menanyakan pada Al apa dia mau ngucapin- dan aku bisa mendengar suaranya. suara itu, suara yang membuat ku penasaran tiga tahun belakangan ini.
Al mengucapkan selamat ulang tahun sekali lagipadaku via pesan singkat. Al juga bilang, sukses untuk masuk PTN tahun depan. Al juga tidak marah padaku, Al yang sekarang bisa tertawa padaku dalam percakapan singkat kami di ponsel masing-masing. bahkan Al memanggil namaku. hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. kenapa Al berubah? kadang dia baik padaku, dan besoknya dia mengabaikanku. dan membuatku sedih sejadi-jadinya.

sejak hari ulang tahun ku yang ketujuh belas, aku tidak pernah berusaha menghubungi Al lagi. rasa lelahku, mampu mengalahkan rasa rinduku padanya. bahkan aku sudah tidak terlalu mengharap bisa melihat wajahnya lagi atau tidak. aku... biarkan aku menikmati perasaanku. mengalir ke manapun dia mau.

hari demi hari berganti, tak kuduga aku berpapasan dengan seseorang yang... well, harus kuakui hatiku terasah aneh setiap kali melihat dia. tapi aku selalu melarang diriku untuk menyadari perasaan itu. karena aku tidak boleh menyukainya. dengan menyukainya mungkin saja akan menambah bebanku. menambah goresan luka dalam hati ini. aku sadar betul dalam diam, aku perduli padanya. dan aku tidak pernah berusaha menunjukkan keperdulianku pada orang itu. sungguh, perasaan itu kelak tidak akan baik bagiku.sama seperti Al aku yakin itu, perasaan itu tidak akan berahir dengan indah.