Wednesday, July 25, 2012

Ended

cinta itu absurd. begitu yang aku tahu. kita tidak akan tahu pada siapa diri ini akan jatuh cinta. dan cinta.... juga tidak  bisa memilih seperti apa orang yang kita cintai. karena cinta hadir begitu saja. tanpa permisi.
tapi aku dan kamu?
apakah bisa di sebut cinta?
apakah aku memang benar hanya bisa melihatmu?

aku memejamkan mataku sejenak dan membukanya kembali. sesaat fikiranku melayang pada orang itu. ya dia Alnoza. akhir-akhir ini bayangan tentang dirinya sering muncul di dalam benakku, di karenakan aku melihatnya kembali. pertemuan itu, yang sebelumnya sudah ku duga, namun aku tak menyangka terjadi saat sekarang ini. saat motor ini melintas dihadapanku dengan di pelankan mengingat banyaknya orang yang ingin nyebrang termasuk aku. dia membuka kaca helmnya. saat itu aku yang hendak nyebrang terpaku sesaat. apakah kau fikir aku senang? jawabannya hanya simple. tidak!
tidak kawan, aku tidak merasa senang sedikitpun, walau ini untuk pertama kalinya lagi aku melihat wajah itu, yang hampir 3 tahun seperti di telan bumi. kenapa? karena saat itu, tepat di balik punggung AL, aku melihat pacarnya. ya, dia gadis cantik berwajah oval dengan rambut terurai panjang. membuat ku berfikir, bagaimana dengan penantianku? untung saja aku tidak ambruk saat itu juga.

kurasakan mataku panas. aku menangis. sungguh aku tidak bisa menahannya. tiga tahun aku berharap untuk bisa melihatnya lagi dan yang kudapati malah suatu hal yang seharusnya tidak perlu aku tahu. aku pernah memandangi fotonya, sambil berdoa pada Tuhan, "jangan biarkan hatinya sakit. aku tidak ingin dia merasakan itu. semoga dia selalu bahagia dengan kehidupannya yang sekarang"

hari pun terus berlalu. dengan cinta tanpa tuan. mungkin seperti ini rasanya menjadi pengagum. kadang aku lelah, dan hampir menyerah menunggumu. hatiku selalu bertanya, apakah tidak bisa sekali saja kau bisa melihatku? tersenyum padaku? apakah ini semua hanya ada dalam harapku?

menyukai seseorang yang jauh dari pandanganku rasanya bukan hanya melelahkan. tapi juga menimbulkan sebuah lubang dalam hati, untuk di kubur bersama perasaan yang aku nanti sekarang. cinta yang baru.

aku mengusap kedua kelopak mataku yang terasa basah. ah, cinta ini apa sih sebenernya arti dirimu? atau lebih tepatnya ini hanya obsesi. karena bagaimana mungkin kau masih mempertahankan perasaanmu pada seseorang yang bahkan hanya tahu namamu?
menyedihkan. kata itu paling tepat menggambarkan kondisi ini.

aku adalah aku. seseorang yang berada di luar lingkaran hidupmu.
kalau boleh jujur, aku tak pernah ingin peristiwa di koperasi sekolah itu terjadi. tiga tahun silam. sorot mata itu. sorot mata angkuh yang begitu mempesonaku.
kini sudah saatnya aku meninggalkan lingkaran itu, dan bergerak mencari lingkaran yang bisa kuisi dengan hatiku.

sampai nanti Alnoza Wirasena!
saranghae...

No comments:

Post a Comment