Kalau
membicarakan masalah, pasti nggak bakalan ada habisnya. Namanya orang hidup
dunia, ada aja masalah yang datang. Begitu pula dengan masalah pendidikan yang
terjadi negara kita tercinta Indonesia. Kalau boleh saya bilang, jika di beri
grade melalui abjad huruf. Saya rasa kualitas pendidikan negri kita masih
tergolong kategori C. Miris sekali melihatnya, didukung dengan kenyataan
kualitas sumber daya manusia yang belum optimal di negri ini.
Masalah
pendidikan datangnya dari banyak faktor, kalau mau menyalahkan , lemahnya
pendidikan di Indonesia itu salah siapa? Salah sumber daya manusia itu sendiri
yang termasuk kita didalamnya. Dalam peningkatan sumber daya manusia di bidang
pendidikan, contohnya kita lihat dari segi kualitas guru dan kualitas murid.
Kualitas
guru yang baik bukan hanya memberi
materi pembelajaran, tapi dalam belajar juga ada tindakan ‘mendidik’. Artinya
guru tidak hanya diam. Tidak hanya mengajar saja, tapi juga memberikan motivasi
serta mengarahkan siswa atau memberikan nasihat kepada siswa yang melakukan
kesalahan. Bagaimanapun, sekolah adalah tempat para pemudi-pemuda banyak
menghabiskan waktu mereka disana, guru pun termasuk orang tua kedua saat
disekolah. Oleh sebab itu, jika seorang guru tidak mendidik siswanya, apa yang
akan terjadi pada generasi muda berikutnya?
Memperbaiki
kualitas guru, bisa dimulai memperbaiki diri sendiri. Memperbaiki diri sendiri,
bisa dilakukan dengan meningkatkan keimanan kita pada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
iman yang kuat, tidaklah seseorang melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.
Dengan iman yang kuat, tidaklah seorang guru lalai dalam tugasnya untuk
mendidik dan mengajar anak bangsa yang selalu berusaha untuk belajar yang baik
guna melanjutkan perjuangan para pahlawan melindungi, dan membangun negaranya.
Namun, Guru bukanlah malaikat. Guru juga tidak selalu benar. Tapi guru dan
jasanya adalah hal yang berharga untuk kita ingat sampai akhir hayat kita. Guru,
bukan hanya sekedar kita melihat pada diri seseorang yang bisa dilihat dari
fisiknya. Pengalaman adalah guru berharga. Buku, adalah guru yang tidak akan
pernah lelah membagi ilmu pada setiap insan yang membutuhkannya. Tapi sosok
guru yang bernyawa dan segala jasanya adalah sosok anugrah apabila ia menjadi
teladan yang baik baik murid-muridnya. Guru juga manusia. Karakter guru
bermacam-macam. Dan punya keunikan tersendiri dalam mengajar. Hal ini harus
disadari betul oleh siswa. Karena seorang guru, apabila ia tidak Ridha memberikan ilmunya pada murid.
Murid itu akan sulit mencerna pelajaran apalagi untuk mendapat kan nilai yang
bagus. Guru bukan segalanya untuk ditakuti, tapi untuk menciptakan suatu
keharmonisan dalam pendidikan kerja sama guru dan murid di perlukan. Guru
menyanyangi muridnya, layaknya mereka mengajar dan membimbing untuk anak mereka
sendiri. Dan sudah seharusnya murid menghormati guru sebagaimana murid bersikap pada orang yang lebih tua.
Guru. Ada banyak
hal yang tidak bisa dikatakan pada mereka. Bahakan setelah luluspun sedikit
dari kita yang mengucapkan ‘maaf dan terimakasih’ atas segala bimbingan yang
mereka lakukan. Padahal jika ucapan terimakasih itu diLakukan, guru akan merasa
senang. Tentu guru akan bangga mendapati murid yang pernah diajarnya mengalami
kesuksesan. Karena itulah tujuan seorang guru. Dan siapapun yang tujuannya tercapai
tentu senang bukan?
Dalam hal ini,
saya sebagai murid. Mewakili seluruh siswa dimanapun kami berada, mengucapkan
terimakasih banyak kepada guru, pahlawan tanpa tanda jasa. Maaf atas kesalahan kami
selama kami didik. Dan, semoga Tuhan selalu melindungi kalian wahai
guru-guruku.
Saya, yang selalu berharap agar kualitas guru dan murid di negri kita bisa menjadi sumber daya manusia yang lebih baik lagi kedepannya. Sumber daya manusia yan terlahir dengan akhlak dan iman yang sempurna.
LOMBA BLOG TEMA 'GURUKU PAHLAWANKU' INFO LEBIH LANJUT KUNJUNGI |
No comments:
Post a Comment